ahmad hudori. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Jangan Jadi Da'i Bermental Kerupuk

Jangan Jadi Da'i Bermental Kerupuk
Sabtu, 27/03/2010 05:39 WIB

Oleh M. Arif As-Salman

Apa yang akan Anda lakukan jika secara tiba-tiba saat Anda dan beberapa teman yang ikut bersama Anda berdakwah ke jalan Allah di sebuah kampung -yang mayoritas penduduknya orang-orang nonmuslim- beberapa orang dari mereka mendatangi Anda lalu dengan kasar mengusir Anda semua sambil menghujani dengan kata-kata kotor dan menghalau dengan senjata tajam? Apakah setelah itu semangat dakwah Anda menjadi ciut, kendor lalu meninggalkan dakwah karena takut mati, takut menderita dan sebagainya, atau bagaimana?

Kalau orang-orang kafir meneriaki atau memaki dan seterusnya seorang atau sekelompok orang muslim yang berdakwah ke jalan Allah itu adalah suatu hal yang biasa, malah bukan suatu hal yang luar biasa jika jalan dakwah tidak penuh onak dan duri, karena dakwahnya para nabi dan rasul tak lepas dari itu. Disanalah ujian kejujuran, ketulusan, keikhlasan, keyakinan, ketakwaan itu dinilai dan derajat seorang hamba dinaikkan. Kita bisa membuka kembali sejarah perjuangan para nabi dan rasul, terutama rasul-rasul ulul azmi (Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, Muhammad SAW)

Setelah Allah perintahkan kita beriman, lalu beramal saleh, kemudian saling berwasiat pada kebenaran, Allah perintahkan kita untuk saling berwasiat pada kesabaran, kenapa? Karena jalan keimanan, jalan amal saleh, dan jalan berbuat kebenaran memang penuh dengan ujian, godaan, dan onak-duri, disanalah perlu untuk selalu dipupuk jiwa yang teguh dan sabar.

Dan kalau orang muslim ikut-ikut pula meneriaki/ memaki/ menertawakan/ mencemooh/ dll. saudara-saudaranya seislam yang menyampaikan dakwah, itu memang aneh. Keimanan di hatinya mungkin perlu ia cermati dan kaji ulang. Bukankah ketika ia mendapatkan saudara-saudaranya berlaku khilaf, misalkan, diluruskan dengan cara yang bijaksana.

Dalam hal penilaian tentang sebuah amalan, Allah telah sangat jelas menyebutkan dalam al-Quran, bahwa Allah memerintahkan kita untuk beramal, dan biarkan Allah, Rasul dan orang-orang yang beriman yang melihat amalan itu. Apakah semua orang yang mengatakan dirinya beriman dengan lisan mereka? Tentu tidak!! Orang yang beriman dengan hati, dengan lisan dan dengan amalan mereka.

Adapun orang kristen dan orang yahudi, yang di dalam hati mereka telah tertanam kebencian terhadap kaum muslimin, tidak akan pernah ridha sedikitpun dengan apapun yang dilakukan orang muslim, sampai kaum muslimin mengikuti ajaran mereka, dan hal ini tentu telah maklum bagi kita sebagaimana termaktub dalam Alqur`an.

Lalu apa sebab pengusiran juru dakwah yang mungkin banyak terjadi? Mungkin karena satu hal sebelumnya yang membuat orang kampung itu marah dan mungkin juga memang orang kampung itu tidak suka dengan kehadiran mereka karena diprovokasi pihak tertentu, wallahu a`lam.

Kalau mereka diusir dan diteriaki dengan ungkapan di atas tanpa sebab yang jelas, karena faktor benci, tidak suka, dsb (misalkan), ya itu hal yang lumrah dalam jalan hidup seorang da`i, tidak hanya manusia biasa, nabi dan rasul saja dikatakan gila, penyihir dll, bahkan Allah SWT yang telah menciptakan dan mencurahkan nikmat-Nya pun tak luput menjadi objek pelecehan orang-orang kafir.

Bahkan Nabi saja sewaktu berdakwah ke Thaif juga ditolak, diperlakukan secara kasar, biadab, sampai beliau diusir dari sana oleh penduduk Thaif sambil melempari beliau dengan batu dan kata-kata penuh ejekan. Lemparan batu yang mengenai Nabi Saw demikian hebat sehingga tubuh beliau berlumuran darah. Dalam perjalan pulang Rasulullah Saw menjumpai suatu tempat yang dirasa aman dari gangguan orang-orang jahat tersebut, kemudian beliau berdoa,

"Wahai Tuhanku, kepada Engkaulah aku adukan kelemahan tenagaku dan kekurangan daya upayaku pada pandangan manusia. Wahai Tuhan Yang Maha Rahim, Engkaulah Tuhannya orang-orang lemah dan Engkaulah Tuhanku. Kepada siapa Engkau menyerahkan diriku? Kepada Musuh yang akan menerkam aku atau kepada keluarga yang keluarga yang Engkau berikan kepadanya urusanku, tidak ada keberatan bagiku asalkan Engkau tidak marah kepadaku. Sedangkan afiat-Mu lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya muka-Mu yang mulia yang menyinari langit dan menerangi segala yang gelap dan atas-Nyalah teratur segala urusan dunia dan akhirat Dari Engkau menimpakan atas diriku kemarahan-Mu atau dari Engkau turun atasku azab-Mu. Kepada Engkaulah aku adukan halku sehingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan Engkau."

Demikian sedihnya doa yang dipanjtakan kepada Allah oleh Nabi Muhammad Saw sehingga Allah mengutus malaikat Jibril untuk menemui beliau. Setibanya di hadapan Nabi, Jibril memberi salam seraya berkata, "Allah mengetahi apa yang terjadi padamu dan orang-orang ini. Allah telah memerintahkan malaikat di gunung-gunung untuk menaati perintahmu." Sambil berkata demikian Jibril memperlihatkan para malaikat itu kepada Rasulullah Saw.

Malaikat itu berkata, "Wahai Rasulullah kami siap untuk menjalankan perintah tuan. Jika Tuan mau, kami sanggup menjadikan gunung di sekitar kota itu berbenturan, sehingga penduduk yang ada di kedua belah gunung ini akan mati tertindih. Atau apa saja hukuman yang engkau inginkan, kami siap melaksanakannya."

Mendengar tawaran malaikat itu Rasulullah Saw dengan sifat kasih sayang nya berkata, "Walaupun mereka menolak ajaran islam, saya berharap dengan kehendak Allah keturunan mereka pada suatu saat nanti akan menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya." Sungguh sebuah sikap yang patut untuk diteladani seorang dai yang senantiasa mengajak manusia ke jalan Allah.

Tapi kalau kesalahan itu terletak pada diri dai`-nya janganlah pula kita ikut menertawakan mereka, orang-orang beriman itu bersaudara, satu tubuh, satu jasad, perbaikilah kesalahan mereka dengan penuh cinta, kasih sayang dan penuh hikmah. Dan tunjukanlah mereka jalan dakwah dan metode dakwah yang tepat dan akan diterima itu bagaimana. Dakwah yang dicontohkan oleh Rasul SAW.

Itu jugalah tantangan kita selaku umat islam. Terutama yang tengah menuntut ilmu agama. Bagaimana ketika kita kembali ke tengah masyarakat nanti mampu menghadirkan dakwah yang menyejukkan hati masyarakat, melembutkan hati mereka, mencerdaskan mereka, semakin mengikat silaturahmi diantara mereka, dan memperkuat keimanan mereka.

Karenanya kita perlu persiapkan bekal yang cukup. Bekal ilmu dan metode dakwah. Bekal iman dan takwa, bekal ikhlas, bekal mental, dan bekal-bekal penting lainnya. Ilmu yang mencakup segala sisi dan dimensi kehidupan beragama, berbangsa, bernegara, mencakup dunia dan akhirat, dan utamanya tentu pengusaan kita di bidang kita masing-masing. Seperti bidang hadits, tafsir, fiqh, sejarah, dakwah, aqidah, dst. Jika saja setiap tahun Universitas-universitas Agama di Indonesia dan luar negeri melahirkan 100 bahkan 1000 sarjana yang betul-betul mengusai bidangnya masing-masing (poinnya disini adalah: menguasai, karena nilai mungkin bisa dikejar dan didapat dengan SKS( sistim kebut semalam atau seminggu atau sebulan), tapi penguasaan itu tentu harus melewati lorong-lorong proses yang cukup panjang, melelahkan, menguras keringat, tenaga, menguji keikhlasan, dan kesabaran untuk tidak cepat-cepat naik di pentas kepopuleran, ilmu yang fiss-shuduur la fis-sutuur, serta adanya taufik dan inayah dari Allah Sang Pemilik Ilmu ), insya Allah sekembalinya mereka ke masyarakat, mereka akan memberi pencerahan pada masyarakat kelak. Apalagi jika sudah menyabet gelar MA dan DR.

Pada Intinya seorang dai harus betul-betul menyadari bahwa tugas dakwah itu adalah tugas yang cukup berat, tugas yang memerlukan energi ketegaran yang cukup tangguh menghadapi berbagai ujian dan cobaan di jalan dakwah. Betapa banyak orang yang terjatuh dan meninggalkannya. Dan betapa banyak pula yang tetap istiqamah walau badai cobaan menghadang, walau kemiskinan, kesulitan menghambat, tapi hati telah teguh dan mantap seteguh karang di lautan yang akan senantiasa kokoh walau diterjang apapun, sampai ia meninggal di jalan dakwah. Tinggal kita mau pilih yang mana, mau pilih mental seteguh batu karang atau mental kerupuk.

marif_assalman@yahoo.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kutub Utara Diramalkan Akan Kehilangan Esnya Antara Tahun 2008-2012


Laut es Kutub Utara sejak dua puluh tahun yang lalu, tahun 1988 mempunyai ketebalan rata-rata lebih dari 3 meter, dengan 50 persen dari esnya sangat keras dan berusia lebih dari jutaan tahun yang lalu.

Tetapi pada bulan September 2007, Pusat Data Salju dan Es AS (NSIDC) menunjukkan bahwa luas lapisan es di Kutub Utara berada pada titik terendah sepanjang sejarah, lapisan es yang mencair lebih dari 40 persen rata-rata, sementara temperatur di daerah es abadi Alaska dan di sebagian daerah Kanada naik lebih dari 2° C dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya. Jika tren ini terus berlanjut maka tanah es abadi di Kutub Utara diramalkan akan kehilangan esnya antara tahun 2008 sampai 2012.

Pencairan yang cepat pada musim panas 2007 telah membuat Kutub Utara menjadi sebuah pulau yang terpisah dengan daratan. Padahal, wilayah tersebut dikenal sebagai daratan es yang senantiasa menghubungkan Eropa dan Asia sejak pengamatan dilakukan pada tahun 1978. Kedua celah barat laut Kanada dan celah timur laut Rusia telah mencair. Sekarang kapal laut dapat melakukan perjalanan keliling di lapisan es Kutub Utara untuk yang pertama kalinya.

Awal bulan September 2008, es di Kutub Utara kembali berada pada titik terendah kedua sepanjang sejarah. Sekitar 70 persen dari esnya berupa lapisan es yang baru terbentuk pada musim dingin tahun sebelumnya dan tebalnya hanya 1 meter. Data satelit terakhir menunjukkan bahwa saat ini permukaan es telah menurun menjadi 5,26 juta kilometer persegi. Laju pencairan yang terjadi saat ini sungguh terlalu cepat.

Selain itu, menurut Laporan Pusat Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), bulan Januari 2008 tercatat sebagai bulan Januari paling bersalju di Asia. Namun, pada bulan Maret 2008 tercatat sebagai bulan terpanas dalam sejarah dunia, suhunya mencapai 1,8 derajat lebih tinggi dari suhu rata-rata sepanjang abad ke-20. Salju yang terbentuk pada musim dingin tahun lalu segera terkikis secara mencegangkan.

Semenanjung Antartika juga menghadapi kenaikan suhu paling tinggi dibandingkan kawasan lain di Kutub Selatan. Dalam 50 tahun terakhir, suhu rata-rata di kawasan tersebut naik 2,5° C. Sebagai dampaknya, tujuh beting es di kawasan tersebut pecah selama 20 tahun terakhir. Selain itu, ada beberapa benting es yang pecah pada tahun 2008 ini, dan jumlah pecahannya itu selalu memecahkan rekor dari tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang dua tahun terakhir, wilayah Arktik di Kutub Utara kehilangan lapisan es seluas dua kali wilayah Prancis atau sepuluh kali luas Pulau Jawa.

http://www.telegraph.co.uk/earth/main.jhtml?xml=/earth/2008/08/31/eaarctic131.xml

http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=585474

http://www.dailymail.co.uk/news/article-1050990/The-North-Pole-island-time-history-ice-melts.html

Beting es Wilkins Hancur

Pada tanggal 28 April 2009, Agen Luar Angkasa Eropa (EPA) telah mengumumkan bahwa beting es yang besar ini telah terpisah dari Peninsula Arktik dan sekarang mulai pecah sendiri. Dengan jembatan yang menghubungkan Beting Es Wilkins dengan Peninsula yang telah hancur pada 5 April lalu, para peneliti mengatakan bahwa kejadian ini menunjukkan bencana kutub
paling parah dalam 2 dekade. David Vaughan dari Survei Antartik Inggris mengatakan, “Ada perubahan besar dari hasil pemanasan atmosfer di daerah Peninsula Antartika yang telah menjadi yang paling cepat di Belahan Bumi Selatan.”

http://www.france24.com/en/20090428-icebergs-break-away-antarctic-iceshelf

Beting Es Wordie di Antartika Menghilang

Pada tanggal 2 April 2009, Beting Es Wordie menghilang. Dengan menyebut perubahan iklim sebagai penyebabnya, Survei Geologis AS dan Survei Antartika Inggris telah melaporkan bahwa Beting Es Wordie, yang hancur pada tahun 1960-an sekarang hilang bersama dengan bagian utara dari Beting Es Larsen. Agen Luar Angkasa Eropa juga mengumumkan bahwa jembatan es yang hubungkan Beting Es Wilkin dengan daratan juga hampir terpisah.

Ahli geologi Masyarakat Geologi AS, Jane Ferrigno yang mempimpin penelitian tentang Beting Wordie dan Larsen menyatakan, “Antartika sangat khusus karena di sana menyimpan sekitar 91 persen dari jumlah es di Bumi, dan perubahan di manapun dalam lapisan es itu mempunyai bahaya yang berarti bagi masyarakat.

http://www.reuters.com/article/latestCrisis/idUSN03361051
http://www.sciencedaily.com/releases/2009/04/090403080827.htm http://www.france24.com/en/20090403-massive-antarctic-ice-shelf-set-break-loose



Es di Laut Arktik Lenyap Lebih Cepat daripada yang Diperkirakan Sebelumnya


Para ilmuwan dari Pusat Data Es dan Salju AS (NSIDC) telah menemukan bahwa es di laut Arktik telah mencair di tempat yang sama seperti bulan Juni tahun yang lalu, walaupun tahun ini dimulai dengan lebih banyak es dikarenakan musim dingin yang lebih dingin. Dr. Ian Willis dari Institut Penelitian Kutub Scott di Cambridge, Inggris mengatakan, “Es kutub mempunyai sifat pemantul yang lebih tinggi dibandingkan dengan air laut; jadi ketika esnya mencair, maka air akan menyerap lebih banyak energi matahari yang pada gilirannya akan semakin menghangatkan atmosfer.”

http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/7461707.stm

Es Kutub Utara yang Mencair telah Mempengaruhi Es Abadi

Para peneliti dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional (NCAR) dan Pusat Data Es dan Salju Nasional (NSIDC), di Kolorado, AS telah menemukan hubungan antara lapisan es yang mencair dengan cepat dengan temperatur es abadi yang meningkat. Selama musim gugur 2007, lapisan es Kutub Utara mencair lebih dari 30 persen daripada rata-rata, sementara temperatur di daerah es abadi Alaska dan di sebagian daerah Kanada naik lebih dari 2 derajat Celsius dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya. Jika tren ini berlanjut maka tanah es abadi akan meleleh dan tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan kemungkinan pelepasan miliaran metrik ton gas karbon dan gas metana yang sangat berpotensial terhadap kepunahan lingkungan maupun penghuninya yang sulit diramalkan oleh siapa pun.

http://sciencenow.sciencemag.org/cgi/content/full/2008/610/2

Beting Es Kutub Selatan Terus Pecah

Beting Es Wilkin, di selatan Amerika Selatan di Semenanjung Antartika berkurang jauh. Area seluas 160 km² pecah pada tanggal 30-31 Mei 2008. Beting es ini menghubungkan Pulau Charcot dan Pulau Latady. Pada bulan Februari, lempengan es adalah 6 km. Setelah kejadian bulan Mei, ia turun menjadi 2,7 km. Dr. Matthias Braun dari Pusat Pemantauan Permukaan Tanah Jarak Jauh Jerman di Universitas Bonn dan Dr. Angelika Humbert dari Lembaga Geofisika, Universitas Münster, berkata, “Lempengan yang masih ada berkepingan lengkung di posisi tersempitnya, sangat memungkinkan hubungan itu akan pecah sepenuhnya dalam beberapa hari mendatang.”

http://yubanet.com/enviro/Even-the-Antarctic-winter-cannot-protect-Wilkins-Ice-Shelf.php

Retakan Besar Beting Es Ward Hunt Memberi Sinyal Kematian

Sebagai salah satu dari lima beting es yang masih ada di Kanada, Beting Es Ward Hunt yang berumur 3.000 tahun dan setebal 40 meter di wilayah seluas 443 km² sedang menyusut dengan cepat. Awal tahun ini, Derek Mueller dari Universitas Trent dan Doug Stern, Penjelajah Taman Kanada, melakukan survei wilayah dan menemukan bahwa ada banyak retakan di beting es tersebut dan satu retakan berukuran 10 kilometer kali 40 meter. Menurut Mueller, beting es tidak diisi lagi oleh glasir dan retakan tersebut adalah permanen. Dia menambahkan bahwa temuan tersebut menyarankan perubahan iklim telah melewati ambang batas tertentu.

http://www.thestar.com/News/World/article/413677

Laporan Peneliti Korea di Kutub Selatan

Stasiun King Sejong yang merupakan tempat pengamatan iklim di Kutub Selatan bagian barat selama dua dekade telah memantau perubahan pola lingkungan hidup di Kutub Selatan. Dengan 11 fasilitas dan 2 observatoriumnya yang berlokasi di Pulau King George di Semenanjung Barton di Kutub Selatan bagian barat, Korea mendatangkan puluhan ilmuwan setiap tahunnya. Dengan datangnya musim panas dalam waktu dekat, mereka, seperti kebanyakan stasiun riset lainnya di daerah tersebut, terus memasukkan informasi yang paling terkini.

Menurut pengamatan kami, dinding es Teluk kecil Marian yang dekat dengan stasiun kami telah mundur lebih dari 1 km selama 50 tahun terakhir. Para peneliti telah berada di sana selama 3 bulan melihat sendiri bahwa selama masa itu, dinding es mundur selama beberapa meter. Jika Anda datang ke sini, Anda dapat merasakan bahwa perubahan iklim sangat serius dibandingkan dengan sebelumnya. Untuk menunda laju pemanasan global sebanyak mungkin, industri perlu menjauhkan diri dari pemakaian bahan bakar fosil dan berbagai pola gaya hidup harus berubah. Semenanjung Barton yang relatif sejuk, dimana Stasiun King Sejong berlokasi, biasanya menarik sejumlah spesies, dan oleh karena itu ada banyak ahli biologi yang datang mempelajarinya. Akan tetapi tahun ini ilmuwan digusarkan akan populasi satwa di sana. Selain itu, jumlah plankton telah merosot dengan tajam Ketika Anda melihat hewan seperti pinguin atau anjing laut, mereka sulit ditemukan dibandingkan dengan tahun lalu. Di tahun ini saja, dinding es di sini telah roboh 50 meter dibandingkan tahun lalu. Ketika Anda melihat itu, itu akan membuat Anda berpikir. Terlalu banyak es yang roboh saat ini. Jika kita melihat foto dari udara 10 tahun yang lalu, dinding es ada tepat di depan stasiun kita, tetapi ia berada sangat jauh dari kita sekarang, ini berarti ada banyak dinding es yang telah roboh.

http://newsinfo.inquirer.net/breakingnews/nation/view/20080402-127994/Green-group-gives-out-water-saving-tips

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengikut